Medan, Suaraindependen.id - Akibat tanggul jebol di blok H Perumahan Nelayan Indah, ratusan bahkan ribuan pemukiman warga mengalami kebanjiran saat air laut pasang.
Ketua Forum Kader Senior PDI Perjuangan Sumatera Utara Budiman Nadapdap SE bersama Ketua Majelis Taklim PDI Perjuangan Kota Medan Dr. Fitriani Manurung MPd sambangi warga korban banjir rob di kampung nelayan Indah kecamatan Medan Labuhan, Minggu (20/10/2024).
Dalam kesempatan itu, Budiman Nadapdap bersama tim akan membuka dapur umum yang dipandu ketua Majelis Taklim PDI Perjuangan Fitriani Manurung guna meringankan beban warga yang terdampak banjir. Dapur umum yang akan dibuka tak lepas dari bantuan para calon gubernur Edy - Hasan dan calon walikota Medan Prof Ridha - Rani.
Menurut keterangan seorang warga yang merupakan salah satu kordinator posko bantuan, sudah dua hari ini rumah kami kebanjiran setiap kali terjadi pasang air laut menyebabkan aktivitas warga terganggu bahkan bagi rumah warga yang tak bertingkat atau berloteng terpaksa tak bisa tidur, kami warga disini sangat berharap sekali adanya perbaikan dari Pemerintah untuk segera memperbaiki kondisi tanggul jebol akibat banjir rob agar kehidupan masyarakat di kampung Nelayan Indah bisa hidup nyaman dan tak resah akibat banjir rob yang terus menghantui warga.
Menjelang Pilkada 2024, kami berharap kepada calon Gubernur Sumatera Utara dan wakilnya Edy - Hasan dan juga calon Walikota Medan dan wakilnya Prof. Ridha - Rani bila terpilih menjadi pemimpin nantinya agar lebih memperhatikan nasib kami dan segera perbaiki tanggul secara permanen sehingga kejadian tanggul jebol tidak terjadi lagi, ucap ibu Farida Hani.
Banjir yang melanda delapan kelurahan membuat aktivitas warga terganggu. Tak terhitung berapa kerugian warga saat ini akibat banjir rob yang terjadi beberapa hari lalu hingga saat ini. Akibat tanggul jebol setiap air laut pasang terjadilah banjir.
Budiman dan fitriani menjelaskan kepada warga masyarakat, apabila Prof Ridha dan Edy Rahmayadi terpilih jadi walikota Medan dan Gubsu, saya akan berjuang untuk menganggarkan anggaran untuk tidak terjadi masalah seperti saat ini.
Saya berpendapat bahwa pembangunan yg terjadi adalah pembangunan tidak tulus oleh walikota kemarin, tak boleh separoh hati menangani ini. (Supardi)