Tebing Tinggi, Suaraindependen.id -Tingginya intensitas hujan di Kabupan Simalungun dan Serdang Bedagai menyebabkan 4 Kecamatan di kota Tebing Tinggi banjir Rabu (9/10/2024). Sungai Padang, Sungai Bahilang, Sungai Sibarau dan Sungai Seikelembah meluap.
Cawagubsu Hasan Basri Sagala yang berkunjung ke Tebing Tinggi untuk bertemu kerabat, spontan mendatangi masyarakat korban banjir di Pajak Inpres Kelurahan Badak II, Kecamatan Tebing Tinggi Kota. Calon Walikota Tebingtinggi, H. Iman Irdian Saragih, SE yang juga tengah menyiapkan Dapur Umum di 5 titik lokasi banjir akhirnya ikut mendampingi Hasan Basri Sagala.
Kedua calon Kepala Daerah dari PDI Perjuangan ini sempat berdiskusi persoalan banjir tahunan Tebing Tinggi.
"Ada beberapa point hasil diskusi kami tadi. Pertama, banjir di Tebing Tinggi ini adalah luapan dari Kabupaten Simalungun. Kedua, kalau melihat warna air, prediksi kami, terjadi pengrusakan hutan cukup mengkhawatirkan di Kabupaten Simalungun. Tapi harus dalam penelitian serius. Ini masalah melibatkan beberapa kabupaten, jadi harus ditangani Provinsi. Tapi jika melihat sungai yang meluap adalah sungai besar, ini di bawah Balai Wilayah Sungai Pemerintah Pusat. Jika diberi amanah menjadi pimpinan Pemprov Sumatera Utara, maka menangani ini harus kolaborasi antar kabupaten dan berjuang di Pemerintah Pusat", kata Hasan Basri Sagala.
Menurut Hasan,
Kehadiran Hasan Basri cukup memancing empati masyarakat. Warga curhat banjir tahunan ini cukup menjadi momok warga Tebing Tinggi.
"Harapan kami gorong-gorong dan tembok ditinggikan untuk penahan banjir lebih diperhatikan. Tapi baru kami dengan dari Wagub kita tadi, kalau gorong-gorong tu tugas Pemerintah Kota Tebing Tinggi," Kata .Pasuria Br Marbun, warga Kelurahan Badak Bejuang.
.Berdasarkan data dari BPBD Kota Tebingtinggi, wilayah penduduk yang terdampak, Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kelurahan Tebing Tinggi Lama lingkungan 3 ketinggian air -+ 1 meter, 17 rumah dan 17 KK atau 55 jiwa yang terdampak. Masih di Kecamatan Tebingtinggi Kota, tepatnya di Kelurahan Badak Bejuang, lingkungan 4,6 dan 7, ketinggian air -+ 1 meter, terdampak 80 rumah, 109 KK, 339 jiwa. Sedangkan di Kelurahan Bandar Utama, lingkungan I ketinggian air 30-40 CM, terdampak kepada 150 rumah, 150 KK, 450 jiwa dan di lingkungan 3, ketinggian air 40-50 CM, terdampak 105 rumah, 120 KK, 310 jiwa.Untuk di Kecamatan Bajenis, Kelurahan Bandar Sakti, lingkungan 6 terdampak 20 rumah, 20 KK, 120 jiwa dan lingkungan 5 terdampak 5 rumah, 6 KK, 24 jiwa serta lingkungan 3 terdampak 19 rumah, 19 KK dan 116 jiwa. Kelurahan Bulian, di lingkungan 2, 3 dan 6 terdampak banjir, 49 rumah, 49 KK dan 196 jiwa. (Supardi)